Oleh: Rendra FR
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Main Author: Wardani, I.G.A.K
Terbitan: Universitas Terbuka, 2014
Untuk menghasilkan tulisan yang
efektif memerlukan teknik keterampilan yang memadai. Yaitu mengemas ide dan
membicarakan ide yang disusun dalam bentuk tulisan. Dalam hakikatnya, karya
ilmiah mempuyai karakter tersendiri dari pada karya tulisan yang lainnya, adalah
sebagai berikut:
1.
Memecahkan masalah
2.
Pengetahuan berdasarkan
fakta
3.
Kebenarannya objektif
4.
Bahasanya baku
5.
Mempunyai sistematikan
penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah
penulis mempunyai sikap dalam penulisan, seperti menyediakan fakta dan data
yang cukup kuat serta mendukung dalam berargumentasi dengan berbagai teori yang
diakui kebenarannya secara empiris. Penulis harus dapat mengendalikan diri dengan
tidak memutarbalikkan fakta.
Akumulasi pengetahuan menjadi
bahan utama untuk menyusun ide-ide penulisan, bukan inspirasi. Sehingga
diperlukan berbagai macam keterampilan, seperti keterampilan menyusun gagasan
yang runut, keterampilan penalaran logika, keterampilan berbahasa, dan keterampilan
penelusuran pustaka dan bahan tulisan lainnya. Langkah yang harus dilakukan dalam
persiapan karya ilmiah, adalah:
1. Pemilihan topik/masalah.
Dengan merumuskan tujuan, rumusan masalah, dan menelusuri topik dengan: fokus
topik agar mudah dikelola; dan ajukan pertanyaan siapa, kapan, apa, dimana,
bagaimana, dan mengapa terhadap topik untuk membedahnya.
2. Mengidentifikasi pembaca
karya ilmiah. Agar efektif membantu pembaca, kepuasan pembaca akan informasi,
dan materi tergorganisasi dengan baik.
3. Cakupan isi materi. Mengenai
jumlah informasi yang disajikan, agar mudah dalam mengumpulkan data dan
menyusun materi lebih terfokuskan.
Informasi dikumpulkan, dengan
setidaknya ada 3 sumber utama yang didapatkan: 1) perpustakaan, 2) wawancara
langsung, 3) pengetahuan yang dimiliki penulis sendiri.
Dalam menulis karya ilmiah,
tentunya difokuskan pada tujuan penulisan. Selain itu menggunakan bahasa yang
baku sebagai alat komunikasi. Pelibatan berbagai pihak dalam penulisan yang
memerlukan evaluasi, telaah serta mendekatkan penulis terhadap bidang yang diteliti
agar terposisi ide dan ilmu secara update.
Tulisan yang komunikatif yang
dikedepankan haruslah efektif disampaikan kepada pembaca, misalnya: 1) gaya
menulisnya. Mampu dimengerti pembaca. 2) penyampaian ide. Harus teratur,
berkesinambungan, terkonsep serta tepat dalam penempatan kata dan kalimat serta
pengelompokan yang baik, jelas, dan relevan. Agar tidak bingung pembacanya. 3)
Hasluskan ekspresi. Penulisan haruslah dengan komunikasi yang jelas dan logis,
misalnya menggeser topik. 4) Penggunaan tanda baca. Ini harus disesuaikan
dengan kesinambungan dan hubungan antar ide. Seperti berhenti, tingkat
kepentingan, dan kecepatan baca yang sesuai. 5) penggunaan kata sambung. Ini karna
menjaga alur pikir, yang apabila misalnya ingin disampaikan kompleks materinya,
transisinya jelas merujuk hubungan waktu (kemudian, setelah itu, sejak, sementara),
sebab-akibat (dengan demikian, konsekuansinya, hasilnya), hubungan tambahan (lebih
dari itu, sejenisnya, selanjutnya), atau hubungan kontras (tetapi, bertolak
belakang, meskipun demikian).
Karya ilmiah itu konseptual,
yaitu artikenya dapat dilengkapi informasi yang empiris yang relevan,
menawarakan ide/konsep baru atau perbandingan konsep.
Dalam hal kelayakannya, ide yang disampaikan haruslah dipertimbangkan: 1)
apakah akan memberikan sesutu yang baru? Apa hasil pembahasan? Apakah ide
tersebut pernah dibahas? 2) telaah kualitas materi yang disampaikan, apakah
cukup penting untuk dipublikasikan? 3) Pertanyakan keaslian ide, yaitu keaslian
sudut pandang ide yang dibentuk. 4) Pastikan kejelasan materi. Studi literatur
perlu untuk melihat posisi yang dibahas.
Struktur artikel konseptual
terdiri dari judul, abstrak, pendahuluan diskusi dan referensi. Judul idealnya
menjelaskan ide utama. Abstrak adalah ringkasan singkat dan lengkap isi materi
dengan akurat, utuh, ringkas/spasesifik, tidak menilai (tidak mengomentari/menambahkan
apa yang ada pada isi). Pendahuluan adalah memeperkenalkan teori/konsep yang
dibahas serta mengembangkan latar belakang, dengan tidak mengembangkan
kesimpulan umum akan tetapi membeikan konsep tujuan tetarget yang ringkas.
Diskusi adalah pemaparan teori dan konsep yang memposisikan diskusi sebagai
awalan untuk membuka kejelasan penunjang konsep penulis. Apa yang sudah saya
sumbangkan dalam tulisan? Dan, bagaimana cara agar tulisan saya dapat
memperkaya pembahasan teori? Jadi konstribusi yang sampaikan dengan mudah
dipahami serta jelas. Referensi adalah semua rujukan yang harus dicantumkan yang muncul dalam teks isi. []
0 komentar: