Hari itu 1 Januari 630 Masehi bertepatan dengan 10 Ramadhan tahun 8 Hijriah, Rasulullah ﷺ berserta 10 ribu sahabat berangkat dari seluruh penjuru Arab menuju Kota Makkah untuk dibebaskan. Tahun itu disebut sebagai 'Âmul Fath', tahun kemenangan.
Tahukah kamu apa sebab utama yang menyebabkan terjadinya Fathu Makkah?
Awalnya Kaum Muslimin dan Quraisy bersepakat untuk tidak saling menyerang selama 10 tahun lamanya, begitulah yang disepakati dalam perjanjian Hudaibiyah tahun 6 Hijriah. Setiap kubu boleh membangun koalisi dengan kabilah apa saja selama tahun gencatan senjata itu.
Ada dua Kabilah yang sejak dulu memang suka berperang satu sama lain, yakni Bani Bakr dan Bani Khuzaah. Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, mereka tidak mau membangun koalisi dengan kubu yang sama. Itulah yang membuat Bani Khuzaah berkoalisi dengan Rasulullah ﷺ sementara Bani Bakar berkoalisi dengan Quraisy.
Berjalanlah 2 tahun tanpa konfrontasi antara poros Makkah dan poros Madinah. Selama 2 tahun itu, Quraisy gelagapan karena Kaum Muslimin berhasil memenangkan Perang Khaibar melawan Yahudi. Kemenangan besar itu sangat menentukan marwah Kaum Muslimin di Jazirah Arabia. Di luar dugaan Quraisy, ternyata banyak kabilah yang menerima Islam di tahun-tahun tersebut.
Bani Bakr tidak bisa menyembunyikan kedengkian mereka pada Bani Khuzaah. Hal itulah yang membuat mereka suatu malam gelap gulita mendatangi pemukiman Bani Khuzaah dan membunuh beberapa orang. Insiden berdarah itu membuat kesepakatan Perjanjian Hudaibiyah koyak.
Abu Sufyan gemetar. Sebagai pemimpin Quraisy, ia tahu bahwa situasi ini sangat menguntungkan Kaum Muslimin. Rasulullah ﷺ jadi memiliki alasan kuat untuk datang ke Makkah dengan pasukan yang besar. Abu Sufyan buru-buru Datang ke Madinah untuk memperbarui perjanjian dengan Kaum Muslimin. Namun tak ada yang menyambutnya.
Singkat cerita, berangkatlah Nabi Muhammad ﷺ bersama 10 ribu Kaum Muslimin menuju Makkah. Saat itu Rasulullah memberikan komando pada sahabatnya agar jangan sampai informasi kedatangan Kaum Muslimin bocor ke intelijen Makkah. Beliau sampai berdoa, "Ya Allah, palingkanlah mata-mata dan kabar ini dari Quraisy sampai kami muncul di negeri mereka."
.
Referensi :
1. Sirah Nabawiyah Ar Rahiq Al Makhtum, Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfury
2. Ghazawatu Ar Rasul; Durus wa 'Ibar
***
Sumber: Generasi Salahuddin
@gensaladin
0 komentar: