Senin, 02 Desember 2019

SALAHUDIN AL AYYUBI: KESATRIA ITU DILAHIRKAN, BUKAN LAHIR SENDIRI


Oleh: KH. Hafidz Abdurrahman

Pahlawan agung pembebas Baitul Maqdis itu bukan lahir tiba-tiba. Ia lahir dari kegusaran seorang pemuda dalam memilih jodoh 'idaman'-nya.

Najmuddin Ayyub —penguasa Tikrit kala itu—belum juga menikah dalam waktu yang lama. Maka, bertanyalah saudaranya —Asaduddin Syerkuh, “Saudaraku, mengapa kamu belum menikah?” .

Najmuddin menjawab, “Aku belum mendapatkan yang cocok"

Asaduddin berkata, “Maukah aku lamarkan seseorang untukmu?” 

“Siapa?”

“Puteri Malik Syah—anak Sultan Muhammad bin Malik Syah—Raja Bani Saljuk. Atau putri Nizhamul Muluk—dulu menteri dari para menteri agung zaman Abbasiyah”

Najmuddin berkata, “Mereka tidak cocok untukku"

Maka heranlah Asaduddin. Dua putri tersebut ditolak mentahnya. Ia berkata, “Lantas, siapa yang cocok bagimu?” .
.
“Aku menginginkan istri salihah yang bisa menggandeng tanganku ke surga & melahirkan anak yang dia didik dengan baik hingga jadi ksatria yang mampu mengembalikan Baitul Maqdis (Al-Quds/Yerusalem) ke tangan kaum muslimin"

Waktu itu, Baitul Maqdis masih dijajah setelah direbut oleh Pasukan Salib. Najmuddin masa itu tinggal di Tikrit, Irak, yang jaraknya jauh dari lokasi tersebut. Namun, hati dan pikirannya senantiasa terpaut dengan Baitul Maqdis.

Asaduddin berkata, “Di mana kamu bisa mendapatkan yang seperti itu?” .

Najmuddin menjawab, “Barang siapa ikhlas niat karena Allah akan Allah karuniakan pertolongan"

Suatu hari, Najmuddin duduk bersama seorang Syaikh di Masjid Tikrit dan berbincang-bincang.

Datanglah seorang gadis memanggil Syaikh dari balik tirai dan Syaikh tersebut minta izin Najmuddin untuk bicara dengan si gadis.

Najmuddin mendengar Syaikh berkata padanya, “Kenapa kau tolak utusan yang datang ke rumahmu untuk meminangmu?” .

Gadis itu menjawab, “Wahai, Syaikh. Ia adalah sebaik-baik pemuda yang punya ketampanan dan kedudukan, tetapi ia tidak cocok untukku"

Syaikh berkata, “Siapa yang kau inginkan?” .

Gadis itu menjawab, “Aku ingin seorang pemuda yang menggandeng tanganku ke surga dan melahirkan darinya anak yang menjadi ksatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis kepada kaum muslimin."

Najmuddin bagai disambar petir saat mendengar kata-kata wanita di balik tirai itu.

Foto:
*Makam Najmudin Ayyub di Komplek Peninggalan Khilafah Abbasiyah di Kaero, Mesir

Previous Post
Next Post

Man 'Arofa Nafsihi 'Arofa Robbuhu | #IslamSelamatkanNegeri

0 komentar: