Rabu, 18 Desember 2019

MUBTADA DAN KHOBAR




Untuk mendalami Islam, dan dapat menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat secara baik. Maka mendalami Bahasa Arab adalah suatu keniscayaan. Karna bahasa Arab adalah kuci Ilmu-Ilmu Islam, dan sebagai dasar yang harus dipunyai oleh seorang penggali hukum Islam.

Di dalam bahasa Arab dikenal suatu ilmu tata bahasa yaitu Nahwu dan Shorof. Salah satu cabang ilmu dari nahwu adalah Mubtada’ dan Khobar. Maka, tidak lepas dari itu kami harus mengupas sekilas tentang Mubtada’ dan Khobar sebagai bagian pembelajaran bahasa Arab tinggat awal.
  
PENGERTIAN MUBTADA’ DAN KHOBAR

Mubtada’ (اَلْمُبْتَدَأُ) adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek) dan Khobar (الْخَبَر) adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat).

Menurut Ali Al-jarim dan Musthofah Amin dalam kitab An-Nahwu Al-Wadhih, Mubtada’ yaitu isim yang dirafa’kan di awal jumlah, sedangkan Khabar adalah isim yang membentuk jumlah bersama mubtada’.

Jadi, Mubtada’ dan Khobar itu membuat suatu kalimat (jumlah). Khobar bersandar/mengikuti kepada Mubtada’ dalam kalimat (jumlah).

Contoh:

مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ             (Muhammad adalah seorang dokter)
الْأُسْتَاذُ مَرِيْضٌ          (Ustadz itu sakit)

PEMBAGIAN MUBTADA’ DAN KHOBAR

a. Mubtada’

Dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1. Mubtada Isim Dzahir

    Adalah Mubtada’ yang berupa isim dhohir yang nampak dan jelas.
    Contoh:

مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ             (Muhammad adalah seorang dokter)
الْقَاضِى عَادِلٌ           (Hakim itu adil)
الْوَلَدُ نَشِيْطٌ               (Anak itu rajin)

2. Mubtada Isim Dhamir
       Jadi, mubtada’ diganti dengan kata ganti orang (dhomir). Ada 12 macam-macam dhomir sebagai berikut:

اَنَانَحْنُاَنْتَاَنْتِاَنْتُمَااَنْتُمْاَنْتُنَّهُوَهِىَهُمَاهُمْهُنَّ

Contoh:

اَنَا قَئِمٌ                      (Saya berdiri)
نَحْنُ قَئِمُوْنَ               (Kita berdiri)

b. Khobar

Dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yakni:
1. Khobar Mufrod

Khabar mufrad adalah khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula syibih (serupa) jumlah. Yang dimaksud mufrad disini tidak sama dengan isim mufrad yang menunjukan bilangan tunggal.

Contoh:

زَيْدٌ قَئِمٌ
زَيْدَانِ قَئِمَانِ
زَيْدُوْنَ قَئِمُوْنَ

Jadi, yang dimaksud mufrod pada khobar mufrod adalah satu kata.

2. Khobar Ghoir Mufrod

Adalah khabar yang terdiri dari jar dan majrur, zharaf, fiil dan fa’ilnya (jumlah fi’liyah), serta mubtada dan khabarnya (jumlah ismiyah).

Berikut penjelasannya sebagai berikut:

1. Khabar mufrad yang terdiri dari jar dan majrur.
Contoh:

زَيْدٌ فِى الدَّرِ   (Zaid berada di dalam rumah)
Yang menjadi contoh khabarnya ialah kata فِى الدَّرِ yang terdiri dari jar dan majrur.

2. Khabar mufrad yang terdiri dari zharaf.
Contoh:

زَيْدٌ عِنْدَكَ      (Zaid berada di sisimu)
Yang menjadi contoh khabarnya ialah kata عِنْدَكَ dimana ia adalah zharaf makan (tempat).

3. Khabar mufrad yang terdiri dari jumlah fi’liyah.
Contoh:

زَيْدٌ مَاتَ اَبُوْهُ      (Zaid, Ayahnya telah meninggal)
Yang menjadi contoh khabarnya ialah kata مَاتَ اَبُوْهُ dimana ia terdiri fi’il dan fa’il.

4. Khabar mufrad yang terdiri dari Jumlah ismiyah.
Contoh:

زَيْدٌ جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ      (Zaid, hamba perempuannya pergi)
Yang menjadi contoh khabarnya ialah kata جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ dimana ia terdiri dari mubtada dan khabar.

KETENTUAN-KETENTUAN MUBTADA’ DAN KHOBAR

Dalam kalimat, mubtada’ dan khobar ada ketentuanya. Yang akan dibahas disini untuk tingkat awal/dasar agar dapat dipahami sebagaimana mestinya pemula dalam bahasa arab. Adalah sebagai berikut:

1. Mubtada’ dan khobar merupakan isim-isim marfu’
Contoh:

الْوَلَدُ نَشِيْط               (Anak itu rajin)
أَبُوْكَ مَاهِرٌ               (Bapakmu adalah orang yang pandai)
الْقَاضِى عَادِلٌ           (Hakim itu adil)

2. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.
Contoh:

الْمُسْلِمُ حَاضِرٌ          (Seorang muslim itu hadir)
الْمُسْلِمَانِ حَاضِرَانِ    (Dua orang muslim itu hadir)
الْمُسلِمُوْنَ حَاضِرُوْنَ  (Orang-orang muslim itu hadir)

3. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.
Contoh:

الْمُسْلِمُ صَالِحٌ             (Orang muslim itu sholeh)
الْمُسْلِمَةُ صَالِحَةٌ        (Orang muslimah itu sholihah)
الْمُؤْمِنُوْنَ مُجْتَهِدُوْنَ   (Para lelaki mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)
الْمُؤْمِنَاتُ مُجْتَهِدَاتٌ  (Para perempuan mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)


KESIMPULAN

Mempelajari Mubtada’ dan Khobar adalah langkah penting untuk membuat kalimat dalam paragraf berbahasa arab ataupun membaca buku-buku berbahasa arab. Karenanya, meskipun ini adalah bahasan dasar tetapi menjadi pijakan kedepannya untuk mengetahui tentang Mubtada’ dan Khobar lanjutan. Seperti peletakan Mubtada’ didahulukan dari Khabarnya dan Khabar didahulukan dari Mubtada’.

Mubtada’ adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek). Sedangkan Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat).

Mubtada’ dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Mubtada Isim Dzahir
b. Mubtada Isim Dhamir

Khobar dibagi menjadi 2 Bagian, yaitu:
a. Khobar Mufrod
b. Khobar Ghoir Mufrod

Khobar Ghoir Mufrod dibagi mejadi 4 jenis, yaitu:
a. Khabar mufrad yang terdiri dari jar dan majrur.
b. Khabar mufrad yang terdiri dari zharaf.
c. Khabar mufrad yang terdiri dari jumlah fi’liyah.
d. Khabar mufrad yang terdiri dari Jumlah ismiyah.

Demikian, semoga bermanfaat, dan menjadi ilmu. Waalahu'alam.



Previous Post
Next Post

Man 'Arofa Nafsihi 'Arofa Robbuhu | #IslamSelamatkanNegeri

12 komentar:

  1. Jazakallahu khair ustadz
    Ana Abu Yuries Wahyu
    Purwokerto

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam contoh المعربات قسمانapakah sudah memenuhi kualisifikasi?

      Hapus
  2. Bang klo kalimat al harbu khud'atun. Bgmn bang sy bingung.khobar sama mubtadanya beda jenis. Tlong jelasin ustad

    BalasHapus
  3. أدا برافا عامل ياع ماسوك فادا مبتذا دان خبر ؟ *

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang masuk pada mubtada ada satu yaitu amil ma'nawi yg berupa ibtida

      Hapus
  4. Jazakumullaahu khairan atas ilmunya min

    BalasHapus