Rendra Fahrurrozie
STIT SIROJUL FALAH BOGOR
email: rendra_fr@yahoo.com
Abstrak
Hakikat belajar merupakan
proses interaksi peserta didik dengan semua situasi disekitarnya. Akan tetapi
belajar harus mempunyai tujuan dan memiliki pengalaman-pengalaman yang
diciptakan oleh sekitarnya. Karnanya hasil belajar dipengaruhi oleh
komponen-komponen yang yang menjadi faktor penentu hasil belajar peserta didik.
Sebab, faktor tersebut saling terkait satu sama lain yang tersistem sehingga
peserta didik mencapai tujuan belajar dengan baik. Faktor tersebut jika
dikelompokkan, menjadi 2, yakni faktor internal dan eksternal. Yang keduanya
merupakan yang penting untuk mendapatkan hasil belajar yang baik bagi peserta
didik.
Pendahuluan
Pembelajaran adalah sebuah
sistem[1]
lingkungan belajar yang mempunyai komponen-komponen[2]
yang menentukan hasil belajar peserta didik. Komponen terebut adalah tujuan,
bahan ajar/materi, strategi, alat, peserta didik dan guru.[3]
Ada yang membahkan komponen lingkungan[4]
dan evaluasi pembelajaran[5]
dalam komponen ini. Antar komponen tersebut berkaitan erat dan mempengaruhi
dalam satu sistem. Komponen tersebut akan membentuk suatu integritas atau
kesatuan yang utuh yang saling berinteraksi dan berhubungan aktif. Sehingga
komponen tersebut menjadi faktor penentu hasil belajar peserta didik disekolah.
Adapun hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya
(Sudjana, 1995). Yang tampak dari beberapa hal yang dimiliki peserta didik,
menurut Surya (1997) antara lain: kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berfikir
asosiatif, berfikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi (menghindari
yang mubazir), apresiasi, dan afektif. Hasil belajar pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku, yang berupa pemahaman, keterampilan dan sikap
yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.[6]
Karnanya faktor tersebut
menjadi penentu hasil belajar peserta didik dalam belajar di sekolah, maka perlu
dibahas pada tulisan ini mengenai faktor penentu hasil belajar peserta didik di
sekolah.
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dalam
tsaqofah Islam, belajar merupakan kewajiban setiap Muslim. Hal ini
ditemukan dalam Al Quran dan Hadist yang memotivasi untuk menggunakan akal
dalam berfikir serta menaikkan derajad bagi orang yang berilmu, serta
dipertegas dalam hadist mengenai kewajiban bagi setiap muslim untuk menuntut
ilmu. Akal merupakan salah satu potensi manusia dalam menjalankan perannya di dunia
untuk kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Menurut
Hamalik (2007) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan kelakuan
melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah proses bukan hasil
dan tujuan. Adapun menurut Puah Hasan (2018)[7], belajar adalah aktivitas
ke arah perubahan tingkah laku melalui interaksi aktif individu terhadap
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Definisi ini lebih mencakup semua
definisi belajar, sebab memang dalam belajar terdapat interaksi, berproses dan
mempunyai arah keperubahan tingkah laku.
Ciri-ciri belajar dapat
dilihat dari berubahnya tingkah laku. Hal itu menurut Puad Hasan (2018) dibagi
menjadi 2, yakni dari segi proses dan dari segi hasilnya. Dari segi proses,
belajar haruslah terdapat: adanya aktivitas (fisik, mental, dan emosional),
melibatkan unsur lingkungan, dan bertujuan kearah perubahn tingkah laku (behaviour
changes). Dari segi hasil, bahwa belajar itu bersifat relatif tetap dan
diperoleh melalui usaha.
Dalam tujuannya kearah
perubahan tingkah laku, belajar mempunyai prinsip-prinsip. Menurut Puad Hasan
(2018), ada 5 hal. Yakni, kematangan jasmani dan rohani, memiliki kesiapan, memahami
tujuan, memiliki kesungguhan, dan mengevaluasi/ulangan dan latihan. Dari
prinsip ini dapat dipahami bahwa hakikat prinsip belajar haruslah kontinu
(berulang dan terus) sehingga akan mencoba untuk mengeksplorasi pemahamannya,
mengadaptasi pada lingkungan dan situasi serta mengorganisasikan pemahaman agar
utuh (tidak tercecer) bahkan pemahamannya berkembang dan detail mendalam.
Proses perubahan tingkah laku
ini terjadi pada waktu tertentu, kemampuan yang diperoleh dari hasil belajar
senantiasa tergolong kepada 3 hal, yakni kemampuan kognitif (pemahaman),
kemampuan psikomotorik (keterampilan), dan kemampuan afektif (sikap dan nilai).
Kemampuan ini dapat diperoleh karena
aktifnya peserta didik, motivasinya, interaksinya serta lingkungan yang
menantang dia untuk terus belajar dan menguasai situasi dengan pemahamannya.
FAKTOR PENENTU HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
Dalam pembelajaran, terdapat
faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sebab, faktor ini merupakan sebuah
sistem yang terdapat didalamnya komponen penentu keberhasilan peserta didik
mencapai tujuan belajarnya. Sehingga ini juga disebut strategi pembelajaran.
Komponen tersebut menurut Sri Anitah (2008) ada 5 yaitu:
1.
Tujuan Pembelajaran
Komponen ini sangat penting, sebab seluruh
aktivitas guru dan peserta didik diarahkan untuk tujuan ini. Tujuan ini
ditentukan oleh guru atau perancang kurikulum dalam bentuk silabus atau rencana
pembelajaran untuk menyatakan capaian. Wina Sanjaya (2007: 84) mengemukakan ada
4 komponen dalam merumuskan tujuan, yaitu siapa yang belajar?; perubahan
tingkah laku seperti apa yang diharapkan?; dalam kondisi bagaimana hasil
belajar itu dapat ditampilkan?; dan seberapa jauh hasil belajar itu diperoleh?
Selain itu perlu diperhatihan mengenai kejelasan, urgensi dan tingkat kesulitan
belajar itu (Puad Hasan, 2018).
2.
Bahan ajar/Materi Ajar.
Materi haruslah disampaikan dengan singkat atau
dengan praktek yang menarik apabila hal yang baru badi peserta didik, jika hal
sudah dikenal maka diminta peserta didik untuk mengemukakan pengetahuannya
tentang hal itu, dan apa bila hal yang sifatnya abstrak (sulit dijangkau akal)
maka diperlukan contoh contoh sederhana yang dapat dipahami peserta didik. Jadi
materi yang disampaikan harus jelas, menarik, sistematis dan relevan (ada batasan
dan sesuai) (Puad Hasan, 2018).
3.
Peserta didik
Peserta didik adalah yang paling berkepentingan
dalam proses pembelajaran, sehingga faktor ini harus menjadi pertimbangan dalam
strategi pembelajaran. Puad Hasan (2018) membagi 2 faktor yang mempengaruhi
hasil belajar peserta didik, yakni: Pertama, faktor Internal; yaitu
sebab psikologis (Inteligensi, minat, bakat, kematangan, perhatian dan
kesiapan) dan sebab fisiologis (kondisi fisik peserta didik). Kedua, faktor
eksternal; yaitu sebab lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat) yang
dipengaruhi oleh lokasi dan letaknya.
4.
Guru
Kondisi psikis (jiwa) dan fisik guru turut
mempengaruhi. Sehingga guru harus mempunyai jiwa yang tenang, tegas tapi
flexible dalam mengajar. Intinya hal yang menarik peserta didik dapat
menghasilkan pemahaman baik dipeserta didik. Walaupun strategi pembelajaran
sama, hasil bisa berbeda. Sebab, kelebihan dan keterbatas guru, pengaruhnya
sangat signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.
5.
Sarana (Alat dan Sumber),
Waktu dan Ruangan
Alat yang menjadi pertimbangan adalah alat
peraga, alat pelajaran serta alat praktek yang akan dipakai peserta didik.
Kelengkapan, kualitas, kuantitas dan kesesuaian pengaruhnya juga penting untuk peserta
didik terhadap hasil belajar (Puad Hasan, 2018). Termasuk sumber belajar
seperti modul, buku, dan lingkungan sekitar menjai pertimbangan dalam
menyiapkan strategi pembelajaran. Guru akan melakukan strategi jika peralatan
kurang dengan belajar kelompok, atau lainnya.
Pertimbangan waktu juga diperhatikan pula, jika
waktunya sempit untuk membahas konsep maka diskusi kelompok kelas tidak
relevan. Pendidik dapat membuat kelompok berjenjang ke grup kecil yang akan
didikusikan di kelas hasilnya. Ini contoh cara untuk memanfaatkn waktu oleh
guru. Ruang kelas yang kotor, rusak, dan sempit juga pengaruh terhadap hasil
belajar. Maka ini menjadi pertimbangan strategi pembejaran.
Komponen lain yang turut menetukan hasil
belajar peserta didik, adalah lingkungan dan evaluasi pembelajaran.
1.
Lingkungan
Lingkungan keluarga yang ekonominya tidak
stabil, pertengkaran orang tua, perhatian orang tuanya, kebiasaan perilaku
tidak baik juga menjadi pengaruh terhadap hasil belajar.[8]
Walisman (2007: 159) lingkungan sekolah yang kualitas pengajaran dan kemampuan peserta
didiknya tinggi maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didiknya.
Lingkungan masyarakat dengan berbagai macam tingkah laku dengan berbagai macam
latar belakang pengaruhnya pasti ada. Bahkan lebih besar pengaruh masyarakat dari
pada pengaruh keluarga dan sekolah terhadap peserta didik, sehingga saat
peserta didik
2.
Evaluasi Pembelajaran
Merupakan alat indikator untuk menilai
pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan
mengajar secara keseluruhan. Evaluasi bukan sekedar hanya menilai suatu
aktifitas secara spontan dan insidensial tetapi kegiatan yang terencana,
sistematik dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.[9]
Setiap komponen tersebut mempunyai fungsi
tersendiri, sehingga lembaga pendidikan harus mempertimbangkan komponen
tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik dengan baik.
Kesimpulan
Belajar (menuntut ilmu) merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Banyak motivasi dalam tsaqofah Islam yang mendorong manusia untuk berfikir dan
berilmu. Hasil belajar ternyata terdapat komponen/faktor yang mempengaruhinya,
komponen ini adadalah sistem yang satu sama lain saling menunjang dan saling
berhubungan aktif. Hasil belajar adalah terdapatnya perubahan tingkah laku pada
3 hal yakni pada kognitif, psikomotorik dan afektif peserta didik.
Komponen tersebut yang
mempengaruhi hasil belajar pesert didik, menurut Sri Anitah (2008) ada 5,
yaitu: tujuan pembelajaran, bahan ajar, peserta didik, guru dan sarana (alat
dan sumber belajar, serta waktu dan ruangan). Ada 2 hal juga yang mempengaruhi,
yaitu lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat) dan evaluasi pembelajaran.
Komponen-komponen ini menjadi
faktor penentu hasil belajar peserta didik di sekolah, satu sama lain
berhubungan dalam satu sistem belajar. Semakin baik sistem tersebut, maka
semakin baik pula hasil belajar peserta didik.
Daftar Pustaka
Anitah W, Sri, dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hasan, Puad. 2018. Belajar
Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)-Slide Presentasi Belajar di kelas. Bogor: STIT Sirojul Falah.
Husamah, dkk. 2018. Belajar
dan Pembelajaran. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia-Online. https://kbbi.web.id/komponen. Diakses pada 07 Desember
2018.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia-Online. https://kbbi.web.id/sistem. Diakses pada 07 Desember
2018.
Rusman. 2017. Belajar dan
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori
belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri.
0 komentar: