Sabtu, 08 Desember 2018

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN: Meninjau Faktor Penentu Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah




Rendra Fahrurrozie
STIT SIROJUL FALAH BOGOR
email: rendra_fr@yahoo.com

Abstrak
Hakikat belajar merupakan proses interaksi peserta didik dengan semua situasi disekitarnya. Akan tetapi belajar harus mempunyai tujuan dan memiliki pengalaman-pengalaman yang diciptakan oleh sekitarnya. Karnanya hasil belajar dipengaruhi oleh komponen-komponen yang yang menjadi faktor penentu hasil belajar peserta didik. Sebab, faktor tersebut saling terkait satu sama lain yang tersistem sehingga peserta didik mencapai tujuan belajar dengan baik. Faktor tersebut jika dikelompokkan, menjadi 2, yakni faktor internal dan eksternal. Yang keduanya merupakan yang penting untuk mendapatkan hasil belajar yang baik bagi peserta didik.

Pendahuluan

Pembelajaran adalah sebuah sistem[1] lingkungan belajar yang mempunyai komponen-komponen[2] yang menentukan hasil belajar peserta didik. Komponen terebut adalah tujuan, bahan ajar/materi, strategi, alat, peserta didik dan guru.[3] Ada yang membahkan komponen lingkungan[4] dan evaluasi pembelajaran[5] dalam komponen ini. Antar komponen tersebut berkaitan erat dan mempengaruhi dalam satu sistem. Komponen tersebut akan membentuk suatu integritas atau kesatuan yang utuh yang saling berinteraksi dan berhubungan aktif. Sehingga komponen tersebut menjadi faktor penentu hasil belajar peserta didik disekolah.
Adapun hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1995). Yang tampak dari beberapa hal yang dimiliki peserta didik, menurut Surya (1997) antara lain: kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berfikir asosiatif, berfikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi (menghindari yang mubazir), apresiasi, dan afektif. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku, yang berupa pemahaman, keterampilan dan sikap yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.[6]
Karnanya faktor tersebut menjadi penentu hasil belajar peserta didik dalam belajar di sekolah, maka perlu dibahas pada tulisan ini mengenai faktor penentu hasil belajar peserta didik di sekolah.

KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Dalam tsaqofah Islam, belajar merupakan kewajiban setiap Muslim. Hal ini ditemukan dalam Al Quran dan Hadist yang memotivasi untuk menggunakan akal dalam berfikir serta menaikkan derajad bagi orang yang berilmu, serta dipertegas dalam hadist mengenai kewajiban bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu. Akal merupakan salah satu potensi manusia dalam menjalankan perannya di dunia untuk kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Menurut Hamalik (2007) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah proses bukan hasil dan tujuan. Adapun menurut Puah Hasan (2018)[7], belajar adalah aktivitas ke arah perubahan tingkah laku melalui interaksi aktif individu terhadap lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Definisi ini lebih mencakup semua definisi belajar, sebab memang dalam belajar terdapat interaksi, berproses dan mempunyai arah keperubahan tingkah laku.
Ciri-ciri belajar dapat dilihat dari berubahnya tingkah laku. Hal itu menurut Puad Hasan (2018) dibagi menjadi 2, yakni dari segi proses dan dari segi hasilnya. Dari segi proses, belajar haruslah terdapat: adanya aktivitas (fisik, mental, dan emosional), melibatkan unsur lingkungan, dan bertujuan kearah perubahn tingkah laku (behaviour changes). Dari segi hasil, bahwa belajar itu bersifat relatif tetap dan diperoleh melalui usaha.
Dalam tujuannya kearah perubahan tingkah laku, belajar mempunyai prinsip-prinsip. Menurut Puad Hasan (2018), ada 5 hal. Yakni, kematangan jasmani dan rohani, memiliki kesiapan, memahami tujuan, memiliki kesungguhan, dan mengevaluasi/ulangan dan latihan. Dari prinsip ini dapat dipahami bahwa hakikat prinsip belajar haruslah kontinu (berulang dan terus) sehingga akan mencoba untuk mengeksplorasi pemahamannya, mengadaptasi pada lingkungan dan situasi serta mengorganisasikan pemahaman agar utuh (tidak tercecer) bahkan pemahamannya berkembang dan detail mendalam.
Proses perubahan tingkah laku ini terjadi pada waktu tertentu, kemampuan yang diperoleh dari hasil belajar senantiasa tergolong kepada 3 hal, yakni kemampuan kognitif (pemahaman), kemampuan psikomotorik (keterampilan), dan kemampuan afektif (sikap dan nilai). Kemampuan ini dapat  diperoleh karena aktifnya peserta didik, motivasinya, interaksinya serta lingkungan yang menantang dia untuk terus belajar dan menguasai situasi dengan pemahamannya.

FAKTOR PENENTU HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH

Dalam pembelajaran, terdapat faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sebab, faktor ini merupakan sebuah sistem yang terdapat didalamnya komponen penentu keberhasilan peserta didik mencapai tujuan belajarnya. Sehingga ini juga disebut strategi pembelajaran. Komponen tersebut menurut Sri Anitah (2008) ada 5 yaitu:
1.       Tujuan Pembelajaran
Komponen ini sangat penting, sebab seluruh aktivitas guru dan peserta didik diarahkan untuk tujuan ini. Tujuan ini ditentukan oleh guru atau perancang kurikulum dalam bentuk silabus atau rencana pembelajaran untuk menyatakan capaian. Wina Sanjaya (2007: 84) mengemukakan ada 4 komponen dalam merumuskan tujuan, yaitu siapa yang belajar?; perubahan tingkah laku seperti apa yang diharapkan?; dalam kondisi bagaimana hasil belajar itu dapat ditampilkan?; dan seberapa jauh hasil belajar itu diperoleh? Selain itu perlu diperhatihan mengenai kejelasan, urgensi dan tingkat kesulitan belajar itu (Puad Hasan, 2018).
2.       Bahan ajar/Materi Ajar.
Materi haruslah disampaikan dengan singkat atau dengan praktek yang menarik apabila hal yang baru badi peserta didik, jika hal sudah dikenal maka diminta peserta didik untuk mengemukakan pengetahuannya tentang hal itu, dan apa bila hal yang sifatnya abstrak (sulit dijangkau akal) maka diperlukan contoh contoh sederhana yang dapat dipahami peserta didik. Jadi materi yang disampaikan harus jelas, menarik, sistematis dan relevan (ada batasan dan sesuai) (Puad Hasan, 2018).
3.       Peserta didik
Peserta didik adalah yang paling berkepentingan dalam proses pembelajaran, sehingga faktor ini harus menjadi pertimbangan dalam strategi pembelajaran. Puad Hasan (2018) membagi 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik, yakni: Pertama, faktor Internal; yaitu sebab psikologis (Inteligensi, minat, bakat, kematangan, perhatian dan kesiapan) dan sebab fisiologis (kondisi fisik peserta didik). Kedua, faktor eksternal; yaitu sebab lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat) yang dipengaruhi oleh lokasi dan letaknya.
4.       Guru
Kondisi psikis (jiwa) dan fisik guru turut mempengaruhi. Sehingga guru harus mempunyai jiwa yang tenang, tegas tapi flexible dalam mengajar. Intinya hal yang menarik peserta didik dapat menghasilkan pemahaman baik dipeserta didik. Walaupun strategi pembelajaran sama, hasil bisa berbeda. Sebab, kelebihan dan keterbatas guru, pengaruhnya sangat signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.
5.       Sarana (Alat dan Sumber), Waktu dan Ruangan
Alat yang menjadi pertimbangan adalah alat peraga, alat pelajaran serta alat praktek yang akan dipakai peserta didik. Kelengkapan, kualitas, kuantitas dan kesesuaian pengaruhnya juga penting untuk peserta didik terhadap hasil belajar (Puad Hasan, 2018). Termasuk sumber belajar seperti modul, buku, dan lingkungan sekitar menjai pertimbangan dalam menyiapkan strategi pembelajaran. Guru akan melakukan strategi jika peralatan kurang dengan belajar kelompok, atau lainnya.
Pertimbangan waktu juga diperhatikan pula, jika waktunya sempit untuk membahas konsep maka diskusi kelompok kelas tidak relevan. Pendidik dapat membuat kelompok berjenjang ke grup kecil yang akan didikusikan di kelas hasilnya. Ini contoh cara untuk memanfaatkn waktu oleh guru. Ruang kelas yang kotor, rusak, dan sempit juga pengaruh terhadap hasil belajar. Maka ini menjadi pertimbangan strategi pembejaran.

Komponen lain yang turut menetukan hasil belajar peserta didik, adalah lingkungan dan evaluasi pembelajaran.
1.       Lingkungan
Lingkungan keluarga yang ekonominya tidak stabil, pertengkaran orang tua, perhatian orang tuanya, kebiasaan perilaku tidak baik juga menjadi pengaruh terhadap hasil belajar.[8] Walisman (2007: 159) lingkungan sekolah yang kualitas pengajaran dan kemampuan peserta didiknya tinggi maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didiknya. Lingkungan masyarakat dengan berbagai macam tingkah laku dengan berbagai macam latar belakang pengaruhnya pasti ada.  Bahkan lebih besar pengaruh masyarakat dari pada pengaruh keluarga dan sekolah terhadap peserta didik, sehingga saat peserta didik
2.       Evaluasi Pembelajaran
Merupakan alat indikator untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Evaluasi bukan sekedar hanya menilai suatu aktifitas secara spontan dan insidensial tetapi kegiatan yang terencana, sistematik dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.[9]

Setiap komponen tersebut mempunyai fungsi tersendiri, sehingga lembaga pendidikan harus mempertimbangkan komponen tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik dengan baik.

Kesimpulan

Belajar (menuntut ilmu)  merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Banyak motivasi dalam tsaqofah Islam yang mendorong manusia untuk berfikir dan berilmu. Hasil belajar ternyata terdapat komponen/faktor yang mempengaruhinya, komponen ini adadalah sistem yang satu sama lain saling menunjang dan saling berhubungan aktif. Hasil belajar adalah terdapatnya perubahan tingkah laku pada 3 hal yakni pada kognitif, psikomotorik dan afektif peserta didik.
Komponen tersebut yang mempengaruhi hasil belajar pesert didik, menurut Sri Anitah (2008) ada 5, yaitu: tujuan pembelajaran, bahan ajar, peserta didik, guru dan sarana (alat dan sumber belajar, serta waktu dan ruangan). Ada 2 hal juga yang mempengaruhi, yaitu lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat) dan evaluasi pembelajaran.
Komponen-komponen ini menjadi faktor penentu hasil belajar peserta didik di sekolah, satu sama lain berhubungan dalam satu sistem belajar. Semakin baik sistem tersebut, maka semakin baik pula hasil belajar peserta didik.
Daftar Pustaka
Anitah W, Sri, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hasan, Puad. 2018. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)-Slide Presentasi Belajar    di kelas. Bogor: STIT Sirojul Falah.
Husamah, dkk. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia-Online. https://kbbi.web.id/komponen. Diakses pada 07 Desember        2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia-Online. https://kbbi.web.id/sistem. Diakses pada 07 Desember 2018.
Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: PT.   Kharisma Putra Utama.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Fajar Interpratama     Mandiri.



[1] Sistem adalah  perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Lihat: https://kbbi.web.id/sistem, diakses pada 07 Desember 2018.
[2] Komponen adalah bagian dari keseluruhan. Lihat: https://kbbi.web.id/komponen, diakses pada 07 Desember 2018.
[3] Prof. Dr. Sri Anitah W dkk, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, cet. ke 5), hlm. 1.31.
[4] Lihat: Dr. Ahmad Susanto, M.Pd, Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri, cet. ke 4, 2016), hlm. 18. Masyarakat juga turut mempengaruhi faktor keberhasilan belajar.
[5] Dr. Rusman, M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama, 2017), hlm. 88.
[6] Husamah dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, cet. ke 2, 2018), hlm. 19-20.
[7] Puad Hasan, Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)-Slide Presentasi Belajar di kelas, (Bogor: STIT Sirojul Falah, 2018), hlm. 6.
[8] Dr. Ahmad Susanto, M.Pd, Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar., hlm. 13-18.
[9]  Ibid., hlm. 89-90.

Previous Post
Next Post

Man 'Arofa Nafsihi 'Arofa Robbuhu | #IslamSelamatkanNegeri

0 komentar: